Komunikasi tidak akan terjadi jika tidak
ada seorangpun yang membutuhkannya. Seseorang akan membutuhkan komunikasi jika
dia menyadari adanya mahluk hidup lain selain dirinya. Jika dunia begitu sunyi
dan tidak ada mahluk hidup, maka tidak akan pernah tercipta komunikasi, dan
kita tidak perlu belajar tentang sistem komunikasi.
Manusia membutuhkan komunikasi untuk
bertanya, berdiskusi, menyampaikan informasi dan menerima infromasi dari orang
lain. Tanpa komunikasi, tidak akan ada pesan atau informasi yang perlu dikirim
dan disampaikan.
Pengertian komunikasi bisnis menurut
Purwanto : Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal
maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. (Purwanto, 2006:4)
Pada dasarnya, ada dua bentuk dasar
komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, yaitu komunikasi verbal dan
nonverbal. Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
(Purwanto, 2006:5-8)
Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis
(written) maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur
yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian
pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. contoh: Membuat dan mengirim
surat pengantar barang ke suatu perusahaan, Membuat dan mengirim surat
pengumuman ke media massa.
Komunikasi Nonverbal. Bentuk komunikasi
yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal.
Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah
menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat
untuk berkomunikasi dengan orang lain. contoh: Mengerutkan dahi untuk
menunjukkan sedang berpikir keras.
B. Tujuan dari Komunikasi Bisnis 
komunikasi bisnis :
adalah komunikasi yang diterapkan pada dunia bisnis sejak didirikannya bisnis tersebut hingga perkembangan yang mencakup seluruh permasalahannya.
Tujuan komunikasi
bisnis dapat digolongkan menjadi tiga yaitu;
1.
Menginformasikan ( Informing)
2. Melakukan Persuasi (persuasion)
C. Umpan Balik dan Bentuknya 
1. UMPAN BALIK 
Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia dan akan terjalin hubungan yang harmonis jika komunikasinya baik.
Ditinjau dari segi keilmuan maka dapat ditelaah berdasarkan unsur-unsur sebagai
berikut : komunikator, pesan, media, komunikan dan umpan balik. Diantara kelima
ini, umpan balik merupakan unsur yang paling penting dalam menentukan
keberhasilan komunikasi. Dengan mengetahui umpan balik yang dikirimkan oleh
komunikan, maka komunikator akan mengetahui apakah tujuan dari pesan kita
tersampaikan atau tidak. Umpan balik (feed back) pun memiliki berbagai macam
bentuk seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul,
pertanyaan, reaksi, dsb. Umpan balik pun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan,
dsb.
Umpan yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu, antara
lain :
1.Umpan balik
hendaknya jujur Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk
menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang
dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil
muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna
tapi merusak.
2. Umpan balik
hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan
kabur.
3. Umpan balik
hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat
apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak
dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa
menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan balik
hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgement
bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih
dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu
dihindarkan.
5. Umpan balik
hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan
gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu
mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik
disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa
selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang
sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6. Umpan balik
hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka
yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Umpan balik
hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
2. BENTUK- BENTUK UMPAN BALIK 
1. External Feedback
Umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan
2. Internal Feedback
Umpan balik yang datang dari pesan si komunikator itu sendiri
3. Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi
4. Indirect Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyair radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu
5. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6. Zero Feedback
Umpan balik yang disampaikan oleh komunikan tidak dapat dipahami oleh komunikator
7. Neutral Feedback
Informasi yang diterima oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula
8. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif
9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mendapat tentangan dari komunikan
Umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan
2. Internal Feedback
Umpan balik yang datang dari pesan si komunikator itu sendiri
3. Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi
4. Indirect Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyair radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu
5. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6. Zero Feedback
Umpan balik yang disampaikan oleh komunikan tidak dapat dipahami oleh komunikator
7. Neutral Feedback
Informasi yang diterima oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula
8. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif
9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mendapat tentangan dari komunikan
D. Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi 
Ada faktor penghambat
komunikasi antara komunikator dan komunikan. Faktor-faktor tersebut antara lain
masalah dalam pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan dan
penafsiran pesan.
1. Masalah Dalam Pengembangan Pesan
Sumber masalah dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam
memformulasikan suatu pesan. Masalah yang timbul dapat berupa munculnya
keraguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau
penerima, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan
ide atau gagasan.
2. Masalah Dalam Menyampaikan Pesan
Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah
faktor phisik, misalnya sambungan  kabel yang jelek, akustik yang lemah
dan tindasan yang tak terbaca. Masalah lainnya lagi yaitu bila dua buah pesan
yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan.
3. Masalah Dalam Menerima Pesan
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain
adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman,
lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi
penerima.
4. Masalah Dalam Menafsirkan Pesan
Masalah terbesar sebenarnya adalah pada mata rantai terakhir,
yaitu penerima pesan menafsirkan suatu pesan.
E. Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi efektif
sangat berpengaruh dalam mengatasi hambatan  yang dihadapi dalam
berkomunikasi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi berbagai
rintangan tersebut.
1. Membuat suatu pesan lebih berhati-hati
Perhatikan tujuan berkomunikasi dan para penerima pesan.
Katakana apa yang dikehendaki oleh mereka, gunakan bahasa yang jelas,
sederhana, mudah dipahami, jelaskan point-point penting, dan tekankan serta
telaah ulang point-point yang penting.
2. Minimisasi Gangguan Dalam Proses Komunikasi
Jika suatu pesan disampaikan secara lisan, perhatikan
bagaimana lokasi atau tempat penyampaian pesan yang nyaman, tenang,
akustik/sound system yang baik, tempat duduk yang teratur, ruangan sejuk, dsb.
Jangan samapai ada gangguan disaat penyampaian pesan.
3. Mempermudah Upaya Umpan Balik Antara Si Pengirim dan Si
Penerima Pesan
Agar pemberian umpan balik (feed back) tersebut memberikan
suatu manfaat yang cukup berarti, maka kita harus dapat merencanakan bagaimana
dan kapan suatu pesan yang disampaikan kepada penerima.
 
REVIEW JURNAL 
STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS PT. ALIF PERSADA NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN
PENJUALAN GARDEN HILLS ESTATE TAHUN 2013
| 
Judul | 
STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS PT. ALIF PERSADA NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN
  PENJUALAN GARDEN HILLS ESTATE TAHUN 2013 | 
| 
Jurnal | 
Jurnal Ilmu Komunikasi | 
| 
Volume & Halaman | 
 Volume 3, Nomor 3, 134 - 144 | 
| 
Tahun | 
2015 | 
| 
Penulis | 
Yuliana Ullen | 
| 
Reviewer | 
Nurul fatwa sari utami | 
| 
Tujuan
  Penelitian | 
Penelitian ini
  bertujuan untuk: 
1. Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Bisnis PT. Alif Persada
  Nusantara Dalam Meningkatkan Penjualan Garden Hills Tahun 2013. 
2. Untuk mengetahui Fungsi Komunikasi Bisnis yang diterapkan oleh PT.
  Alif Persada Nusantara sebagai indikator dalam upaya peningkatan
  Penjualan produk Garden Hills Estate | 
| 
Subjek
  Penelitian | 
Subjek Penelitian ini adalah General Manager PT. Alif Persada
  Nusantara, Manager Marketing PT. Alif Persada Nusantara dan Staf
  Marketing PT. Alif Persada Nusantara. Informasi kunci adalah mereka yang
  mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam
  penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan
  yang sedang diteliti. Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti
  menggunakan teknik purposive sampling. | 
| 
Metode Penelitian  | 
Penelitian ini bersifat deskriptif karena data-data yang diperoleh dari
  lapangan berupa kata-kata, gambar baik itu dari hasil wawancara, dokumentasi
  maupun observasi dan bukan berupa angka. Sedangkan datanya berupa kualitatif
  yaitu dengan pertimbangan menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
  berhadapan dengan kenyataan ganda. Sehingga jenis penelitian ini termasuk
  dalam kategori jenis penelitian deskriptif kualitatif. | 
| 
Teknik Pengumpulan data | 
1. Wawancara mendalam (in-depth interviewing) Wawancara adalah tanya
  jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. 
2. Observasi Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap objek
  penelitian. 
3. Analisis Dokumentasi Untuk memanfaatkan dokumen yang padat isi
  biasanya dilakukan dengan teknik tertentu. 
Fokus penelitian dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi
  studi, sehingga nantinya akan mempermudah peneliti dalam pengelolaan data
  yang kemudian menjadi kesimpulan. Penelitian ini akan difokuskan pada
  pemahaman atau gambaran menyeluruh tentang strategi komunikasi bisnis PT.
  Alif Persada Strategi Komunikasi Bisnis PT. Alif Persada Nusantara (Yuliana
  Ullen) 139 Nusantara dalam meningkatan penjualan produk Garden Hills Estate,
  yaitu penjelasan tentang upaya melunaskan pemasaran yang dilakukan oleh PT.
  Alif Persada Nusantara dalam meningkatkan produk Garden Hills Estate.
  Strategi komunikasi bisnis dalam hal ini adalah upaya yang dilakukan untuk
  melunaskan pemasaran melalui cara-cara sebagai berikut : 
1. Strategi Pemilihan Media 
2. Strategi Penjualan 
3. Segmentasi Pasar | 
| 
Hasil
  Penelitian | 
Dalam kegiatan memasarkan produk Garden Hills Estate, PT. Alif Persada
  Nusantara menggunakan bauran komunikasi pemasaran sebagai dasar untuk
  menentukan alat-alat pemasaran apa saja yang mereka gunakan untuk memasarkan
  produknya kepada konsumen. Media cetak yang bersifat komersial seperti surat
  kabar harian tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat umum. Kelebihan media
  cetak adalah selain harganya terjangkau, informasi yang disampaikan lengkap
  dan menyebar secara cepat dan efektif, daya jangkauannya luas tersebar
  diberbagai tempat dalam waktu bersamaan. Sementara kelemahnnya adalah
  komunikasi hanya bersifat searah dan jangka waktunya yang relatif pendek.
  Peneliti menyimpulkan bahwa media cetak merupakan massa yang umumnya
  digunakan dalam kegiatan publikasi terutama yang bersifat strategi komunikasi
  bisnis atau periklanan. Meskipun komunikasi dengan menggunakan media cetak
  bersifat searah dan berlaku selama periode yang singkat, media cetak tetap
  memiliki kelebihan dan penyebarannya yang luas dan pembaca yang  merupakan
  masyarakat dari berbagai latar belakang. PT. Alif Persada Nusantara sendiri
  semenjak tahun 2010 hingga tahun 2012 telah beberapa kali mengiklankan produk
  Garden Hills Estate di salah satu media cetak terbesar di Kalimantan Timur,
  Kaltim Post. Salah satu elemen dari bauran komunikasi pemasaran adalah
  periklanan. PT. Alif Persada Nusantara menggunakan media seperti brosur,
  baliho, pameran, media cetak dan radio untuk mengiklankan Garden Hills
  Estate. Brosur dipilih oleh PT. Alif Persada Nusantara karena kemampuannya
  untuk menampilkan gambar serta pesan singkat yang dapat dengan mudah dipahami
  pembacanya.  Namun seluruh kegiatan pemasaran yang telah dilakukan
  tersebut akan menjadi sia-sia saja apabila PT. Alif Persada Nusantara tidak
  siap menghadapi persaingan dari kompetitor yang juga memasarkan produk-produk
  sejenis. Dengan stretegi komunikasi bisni yang baik, PT. Alif Persada
  Nusantara selalu berupaya menumbuhkan kesadaran merk terhadap produk Garden
  Hills Estate. | 
| 
Kekuatan
  Penelitian | 
Kekuatan penelitian
  ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa wawancara, catatan lapangan, foto, video,
  dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi, tidak sresmi,
  dan lain-lain yang memudahkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian karena
  memilki data yang akurat. | 
| 
Kelemahan
  Penelitian | 
Kelemahan
  penelitian ini adalah rentan waktu penelitian yang digunakan memerlukan waktu
  yang lama karena banyak teknik pengumpulan data yang di gunakan sehingga
  harus di proses terlebih dahulu untuk menghasilkan data yang akurat. | 
| 
Saran Reviewer | 
Sebaiknya PT. Alif Persada Nusantara terus berusaha untuk melakukan
  kegiatan pemasaran seperti mengikuti pameran di mall, iklan di berbagai media
  massa dan sebagainya. Walaupun kita menyadari bahwa banyak kompetitor yang
  siap untuk bersaing memperebutkan pasar. Dengan menanamkan merk di benak
  masyarakat, Perusahaan mampu membawa angin segar bagi penjualan real estate
  mereka. Komunikasi bisnis yang baik memang seharusnya dilakukan terus menerus
  dan tidak pantang menyerah. | 
Sumber : 
Mulyana, Deddy. (2003). Ilmu Komunikasi:
Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sendjaja, 1994, Teori-Teori Komunikasi, Universitas
Terbuka.
 
