Sabtu, 28 Oktober 2017

REVIEW 2 JURNAL




Nama   : Nurul Fatwa Sari Utami
Npm    : 18214266
Kelas   : 4EA16

JURNAL 1

Judul   : Perancangan Sistem E-Commerce Untuk Memperluas Pasar Produk Oleh-Oleh Khas      Pontianak
Penulis : Sandy Kosasi


PENDAHULUAN
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang perniagaan telah berkembang dengan sangat pesat melalui sejumlah perubahan yang sangat signifikan dalam bentuk digitalisasi, mobilitas modal dan liberalisasi informasi (Laudon & Traver, 2013). Konsumen (pelanggan) dapat melakukan pemesanan dan pembelian tanpa batasan tempat dan waktu, tanggap akan kekinian informasi (Xiaohui dkk., 2014). Mekanisme dan proses transaksi bisnis semua dapat berlangsung secara online sehingga memudahkan dalam proses pembayarannya untuk dalam dan luar negeri. Ekspansi usaha menjadi lebih fleksibel, menjangkau pasar sasaran lebih luas, media promosi lebih murah dan interaktif, kejelasan transparansi biaya operasional, digitalisasi produk/jasa, memperlancar sistem pendistribusian, memberikan kemudahan transaksi komersial melintasi batas-batas budaya dan negara dengan biaya yang relatif lebih efektif, mempermudah membangun kemitraan bisnis dengan pola diferensiasi yang sesuai kebutuhan dengan spesifikasi produk/jasa tertentu (Li & Hong, 2013). Oleh karena itu, kebutuhan utama dalam perancangan E-Commerce adalah merupakan sarana penting untuk menyebarluaskan informasi mengenai beragam keunikan produk dan memperluas area pangsa pasar dengan sasaran untuk meraih keuntungan dan daya saing yang lebih kompetitif dan bersifat global (Afsar dkk., 2013).
            Pertumbuhan usaha bisnis oleh-oleh khas Kota Pontianak tidak terlalu signifikan karena hanya untuk konsumsi masyarakat lokal dan para wisatawan untuk kurun waktu tertentu saja. Kegiatan penjualan yang terbatas menyebabkan sejumlah industri rumah tangga yang menghasilkan oleh-oleh khas Pontianak tidak bisa berkembang dengan baik karena jumlah pembelinya terbatas. Satu di antaranya adalah usaha oleh-oleh milik Toko A Long. Sejauh ini dengan kondisi ekonomi yang belum begitu baik dan cenderung stagnan membuat pemilik mencari terobosan baru dengan menjajaki peluang bisnis memperluas pangsa pasar secara online melalui pemanfaatan sistem E-Commerce. Mobilitas dan liberalisasi pasar yang terbatas membuat pihak manajemen harus melakukan inovasi perluasan pasar sasaran melalui perancangan dan pemanfaatan E-Commerce. Teknologi E-Commerce merupakan suatu mekanisme bisnis yang bekerja secara elektronik dengan memfokuskan kepada transaksi bisnis secara online dan memiliki kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih manusiawi dan memiliki personalisasi dengan pelanggan tanpa bergantung kepada ruang dan waktu (Li & Yang, 2014).

METODE
Bentuk penelitian studi kasus dengan pendekatan kebutuhan perluasan pasarnya menggunakan analisis kesempatan pasar sasaran, perancangan model bisnis,antarmuka pelanggan, komunikasi pasar dan rancangan implementasi. Instrumen penelitian menggunakan teknik wawancara dan observasi, dan untuk pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini berasal data primer dan data sekunder.

HASIL
            Hasil dari penelitian ini adalah Kebutuhan perancangan proses bisnis sistem E-Commerce diawali dengan melakukan penelusuran, mengidentifikasi dan menganalisis untuk memenuhi semua kebutuhan informasi yang berhubungan dengan konten dan fitur-fitur yang melekat pada dimensi produk oleh-oleh khas Kota Pontianak. Kegiatan ini untuk menggali semua kebutuhan mengenai informasi setiap proses bisnis, agar model aplikasi dan prosedur situs perniagaan memiliki kesesuaian dengan proses bisnis konvensional.
KESIMPULAN
            Perancangan sistem E-Commerce khusus produk oleh-oleh khas Kota Pontianak memiliki fasilitas untuk menyimpan data pribadi member (anggota) dengan dilengkapi dengan username dan password untuk mengantisipasi penyalahgunaan oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab. Sistem E-Commerce ini juga menyediakan fasilitas pembayaran melalui transfer bank dan Cash On Delivery.

JURNAL 2
Judul   : IMPLEMENTASI E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN  ONLINE(STUDI KASUS PADA TOKO PASTBRIK KOTA MALANG)
Penulis : Shabur Miftah Maulana,Heru Susilo dan Riyadi

PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis, websitedalam bentuk e-commerce sudah merupakan kebutuhan dari suatu bisnis yang telah maju saat ini untuk pengembangan usahan karena terdapat berbagai manfaat yang dimiliki oleh e-commerce.Diantaranya adalah para konsumen tidak perlu datang langsung ke toko untuk memilih barang yang ingin dibeli dan bagi perusahaan dapat melaksanakan kegiatan transaksi selama 24 jam.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana penelitian deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian. Selain menggunakan penelitian deskriptif penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif.

HASIL
1. Data Collection ( Pengumpulan data )
Pengumpulan data dalam implementasi e-commerce disini dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi dengan pemilik toko Hasil dari wawancara yang dilakukan dengan pemilik toko pada tanggal 8 Maret 2015 adalah sebagai berikut :
  •   Peneliti    : Bagaimana untuk sistem penjualan yang ada pada toko Pastbrik saat ini ?
  •   Informan : Sistem penjualan saat ini masih menggunakan sistem penjualan offline  dimana pembeli langsung datang ke toko untuk melihat barang yang diinginkan dan apabila pembeli merasa tertarik untuk membeli barang yang diinginkan dapat langsung dibayar dikasir.
  • Peneliti: Bagaimana untuk mempromosikan produk baru kepada pelanggan ?
  •   Informan: Saat ini untuk promosi produk baru menggunakan media sosial seperti instagram, twitter, facebook atau dengan mensponsori beberapa acara musik.
  •  Peneliti: Apa masalah atau kendala yang dihadapi dalam sistem penjualan yang berjalan saat ini ?
  • Informan: Masalah yang saya hadapi dalam sistem yang berjalan saat ini adalah tentang keluhan pelanggan untuk mengetahui ketersediaan barang, kapan adanya diskon dan selain itu dalam mempromosikan barang baru yang mana saya harus mensponsori sebuah acara dimana hal tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar serta persaingan dengan toko pakaian yang lain yang sudah mulai menggunakan sistem penjualan online.


2. Data Managing ( Mengolah Data ) Dalam tahap ini setelah proses wawancara dan dokumntasi maka diperoleh data yang digunakan dalam melakukan implementasi E-Commerce. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut : Perangkat lunak yang digunakan, Software yang digunakan dalam pembuatan e-commerce, fitur tambahan yang dibutuhkan yang akan digunakan dalam pembuatan e-commerce tersebut.
3. Reading, Memoring Pada tahapan ini digambarkan proses sistem yang ada ataupun sedang berjalan di toko Pastbrik pada saat ini yang mana masih bersifat konvensional. Gambaran sistem yang sedang berjalan pada toko pastbrik saat ini.
4. Describing, Classifying, Interpreting
Tahap ini peneliti membahas tentang masalah atau kekurangan pada sistem yang berjalan di toko Pastbrik saat ini. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut : Masih bersifat konvensional, Yaitu pembeli harus datang langsung ke toko Pemasaran sangat terbatas karena hanya disekitaran kota malang saja Pembayaran masih bersifat offline
 5. Representing, Visualizing Pada tahap ini dibuat suatu diagram konteks yang digunakan untuk menjelaskan hubungan yang terjadi didalam sebuah sistem dengan lingkungan di luar sistem. Pada implementasi e-commerce disini melibatkan dua pihak di lingkungan luar sistem yaitu antara pemilik toko/admin dengan pelanggan/konsumen.

KESIMPULAN
1.     Sistem penjualan yang digunakan oleh toko Pastbrik saat ini masih menggunakan sistem konvensional/offline dimana pembeli untuk mendapatkan barang yang diinginkan harus datang langsung ke toko untuk mencari barang yang diinginkan jika barang yang diinginkan sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan, pelanggan dapat langsung membayarnya di kasir. Sistem penjuaalan seperti inisangatdirasa kurang efektif dan efisien dikarenakan membutuhkan biaya dan waktu yang cukup lama bagi pelanggan untuk melakukan proses transaksidan pelanggan akan merasa kurang dimanjakan.
2.         Implementasi e-commerce dengan menggunakan software opencart pada toko Pastbrik akan dapat membantu mengurangi biaya yang dikeluarkan serta dapat menyampaikan informasi secara detail mengenai produk maupun harga spesial yang diberikan kepada konsumen secara online dan memudahkan proses transaksi tanpa harus datang ke toko secara langsung sehingga dapat bersaing dengan toko yang sejenis dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

3.      Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan e-commerce adalah minimnya sumber daya manusia yang memahami dalam bidang penggunaan e-commerce sehingga belum dapat digunakan secara maksimal, serta masih banyak pembeli yang masih kurang percaya akan tingkat keamanan belanja online dan susah merubah kebiasaan untuk bertransaksi secara online.






Perbandingan Kedua Jurnal

Jurnal 1
Bentuk penelitian studi kasus dengan pendekatan kebutuhan perluasan pasarnya menggunakan analisis kesempatan pasar sasaran, perancangan model bisnis,antarmuka pelanggan, komunikasi pasar dan rancangan implementasi. Instrumen penelitian menggunakan teknik wawancara dan observasi, dan untuk pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini berasal data primer dan data sekunder.

Jurnal 2
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana penelitian deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian. Selain menggunakan penelitian deskriptif penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif.


Kesimpulan

Berdasarkan perbandingan kedua jurnal tersbut dapat disimpulakan bahwa kedua jurnal tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Misalnya pada jurnal 1 Data penelitian ini berasal data primer dan data sekunder. Jurnal 2 menggunakan penelitian deskriptif penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif. Dimana jurnal ke 1 lebih baik karena Data penelitian ini berasal data primer dan data sekunder.dibandingkan dengan jurnal 2 yang hanya menggunakan penelitian deskriptif penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif.







SUMBER  :



















Jumat, 29 September 2017

PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS

A. Peranan Komunikasi dalam Bisnis 


Komunikasi tidak akan terjadi jika tidak ada seorangpun yang membutuhkannya. Seseorang akan membutuhkan komunikasi jika dia menyadari adanya mahluk hidup lain selain dirinya. Jika dunia begitu sunyi dan tidak ada mahluk hidup, maka tidak akan pernah tercipta komunikasi, dan kita tidak perlu belajar tentang sistem komunikasi.
Manusia membutuhkan komunikasi untuk bertanya, berdiskusi, menyampaikan informasi dan menerima infromasi dari orang lain. Tanpa komunikasi, tidak akan ada pesan atau informasi yang perlu dikirim dan disampaikan.
Pengertian komunikasi bisnis menurut Purwanto : Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. (Purwanto, 2006:4)

Pada dasarnya, ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut. (Purwanto, 2006:5-8)

Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis (written) maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. contoh: Membuat dan mengirim surat pengantar barang ke suatu perusahaan, Membuat dan mengirim surat pengumuman ke media massa.

Komunikasi Nonverbal. Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. contoh: Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berpikir keras.


B. Tujuan dari Komunikasi Bisnis 

komunikasi bisnis :
adalah komunikasi yang diterapkan pada dunia bisnis sejak didirikannya bisnis tersebut hingga perkembangan yang mencakup seluruh permasalahannya.

Tujuan komunikasi bisnis dapat digolongkan menjadi tiga yaitu;

1. Menginformasikan ( Informing)
Komunikasi bertujuan  memberikan Informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis bagi pihak lain , seperti pimpinan perusahaan ingin mendapatkan pegawai baru yang kompeten maka ia akn memasang sebuah iklan melalui media baik cetak maupun elektronik.
Setiap media pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dilihat melalui jangkauan biayanya, untuk itu harus dicermati dalam memilih iklan sesuai kebijakan maupun kemampuan internal perusahaan tersebut.
2. Melakukan Persuasi (persuasion)
Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan persuasi kepada pihak lain agar sesuatu yang disampaikan dapat dipahami dengan baik, terutama dalam hal hubungan dengan penegasan konfirmasi pemesanan pelanggan atau negosiasi agar setiap pihak mendapatkan manfaat dan tidak ada yang merasa dirugikan.
3. Kolaborasi (Collaborating)
komunikasi ini bertujuan melakukan kolaborasi (kerjasama) bisnis dengan pihak lain. Bila komunikasi bisnis baik maka aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik pula.
Teknologi yang berkembang saat ini bisa mendukung dan mempererat komunikasi dan kerjasama bisnis.

Selain itu tujuan bisnis juga dapat digolongkan menjadi dua tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan umum komunikasi bisnis yakni mendukung tujuan bisnis supaya lebih efektif dan efisien guna memperbaiki pengelolaan bisnis.
2. Tujuan khusus komunikasi bisnis yaitu menciptakan interaksi / hubungan antara perusahaan dengan konsumen, pemerintah, sesama dunia usaha serta dengan lingkungan agar tercipta hubungan baik yang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis.

C. Umpan Balik dan Bentuknya 

1. UMPAN BALIK 
Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dan akan terjalin hubungan yang harmonis jika komunikasinya baik. Ditinjau dari segi keilmuan maka dapat ditelaah berdasarkan unsur-unsur sebagai berikut : komunikator, pesan, media, komunikan dan umpan balik. Diantara kelima ini, umpan balik merupakan unsur yang paling penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan mengetahui umpan balik yang dikirimkan oleh komunikan, maka komunikator akan mengetahui apakah tujuan dari pesan kita tersampaikan atau tidak. Umpan balik (feed back) pun memiliki berbagai macam bentuk seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Umpan balik pun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb.
Umpan yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu, antara lain :
1.Umpan balik hendaknya jujur Umpan balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3. Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
5. Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6. Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.

2. BENTUK- BENTUK UMPAN BALIK 

1. External Feedback
Umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan

2. Internal Feedback
Umpan balik yang datang dari pesan si komunikator itu sendiri

3. Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi

4. Indirect Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyair radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu

5. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.

6. Zero Feedback
Umpan balik yang disampaikan oleh komunikan tidak dapat dipahami oleh komunikator

7. Neutral Feedback
Informasi yang diterima oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula

8. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif

9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator mendapat tentangan dari komunikan

D. Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi 

Ada faktor penghambat komunikasi antara komunikator dan komunikan. Faktor-faktor tersebut antara lain masalah dalam pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan dan penafsiran pesan.


1. Masalah Dalam Pengembangan Pesan
Sumber masalah dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah yang timbul dapat berupa munculnya keraguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau penerima, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.

2. Masalah Dalam Menyampaikan Pesan
Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor phisik, misalnya sambungan  kabel yang jelek, akustik yang lemah dan tindasan yang tak terbaca. Masalah lainnya lagi yaitu bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan.

3. Masalah Dalam Menerima Pesan
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.

4. Masalah Dalam Menafsirkan Pesan
Masalah terbesar sebenarnya adalah pada mata rantai terakhir, yaitu penerima pesan menafsirkan suatu pesan.



E. Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi efektif sangat berpengaruh dalam mengatasi hambatan  yang dihadapi dalam berkomunikasi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi berbagai rintangan tersebut.


1. Membuat suatu pesan lebih berhati-hati
Perhatikan tujuan berkomunikasi dan para penerima pesan. Katakana apa yang dikehendaki oleh mereka, gunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, jelaskan point-point penting, dan tekankan serta telaah ulang point-point yang penting.

2. Minimisasi Gangguan Dalam Proses Komunikasi
Jika suatu pesan disampaikan secara lisan, perhatikan bagaimana lokasi atau tempat penyampaian pesan yang nyaman, tenang, akustik/sound system yang baik, tempat duduk yang teratur, ruangan sejuk, dsb. Jangan samapai ada gangguan disaat penyampaian pesan.

3. Mempermudah Upaya Umpan Balik Antara Si Pengirim dan Si Penerima Pesan
Agar pemberian umpan balik (feed back) tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti, maka kita harus dapat merencanakan bagaimana dan kapan suatu pesan yang disampaikan kepada penerima.





REVIEW JURNAL 

STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS PT. ALIF PERSADA NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN GARDEN HILLS ESTATE TAHUN 2013



Judul
STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS PT. ALIF PERSADA NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN GARDEN HILLS ESTATE TAHUN 2013
Jurnal
Jurnal Ilmu Komunikasi
Volume & Halaman
 Volume 3, Nomor 3, 134 - 144
Tahun
2015
Penulis
Yuliana Ullen
Reviewer
Nurul fatwa sari utami
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Bisnis PT. Alif Persada Nusantara Dalam Meningkatkan Penjualan Garden Hills Tahun 2013.
2. Untuk mengetahui Fungsi Komunikasi Bisnis yang diterapkan oleh PT. Alif Persada Nusantara sebagai indikator dalam upaya peningkatan Penjualan produk Garden Hills Estate
Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah General Manager PT. Alif Persada Nusantara, Manager Marketing PT. Alif Persada Nusantara dan Staf Marketing PT. Alif Persada Nusantara. Informasi kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling.
Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif karena data-data yang diperoleh dari lapangan berupa kata-kata, gambar baik itu dari hasil wawancara, dokumentasi maupun observasi dan bukan berupa angka. Sedangkan datanya berupa kualitatif yaitu dengan pertimbangan menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Sehingga jenis penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Teknik Pengumpulan data
1. Wawancara mendalam (in-depth interviewing) Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.
2. Observasi Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.
3. Analisis Dokumentasi Untuk memanfaatkan dokumen yang padat isi biasanya dilakukan dengan teknik tertentu.
Fokus penelitian dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi, sehingga nantinya akan mempermudah peneliti dalam pengelolaan data yang kemudian menjadi kesimpulan. Penelitian ini akan difokuskan pada pemahaman atau gambaran menyeluruh tentang strategi komunikasi bisnis PT. Alif Persada Strategi Komunikasi Bisnis PT. Alif Persada Nusantara (Yuliana Ullen) 139 Nusantara dalam meningkatan penjualan produk Garden Hills Estate, yaitu penjelasan tentang upaya melunaskan pemasaran yang dilakukan oleh PT. Alif Persada Nusantara dalam meningkatkan produk Garden Hills Estate. Strategi komunikasi bisnis dalam hal ini adalah upaya yang dilakukan untuk melunaskan pemasaran melalui cara-cara sebagai berikut :
1. Strategi Pemilihan Media
2. Strategi Penjualan
3. Segmentasi Pasar
Hasil Penelitian
Dalam kegiatan memasarkan produk Garden Hills Estate, PT. Alif Persada Nusantara menggunakan bauran komunikasi pemasaran sebagai dasar untuk menentukan alat-alat pemasaran apa saja yang mereka gunakan untuk memasarkan produknya kepada konsumen. Media cetak yang bersifat komersial seperti surat kabar harian tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat umum. Kelebihan media cetak adalah selain harganya terjangkau, informasi yang disampaikan lengkap dan menyebar secara cepat dan efektif, daya jangkauannya luas tersebar diberbagai tempat dalam waktu bersamaan. Sementara kelemahnnya adalah komunikasi hanya bersifat searah dan jangka waktunya yang relatif pendek. Peneliti menyimpulkan bahwa media cetak merupakan massa yang umumnya digunakan dalam kegiatan publikasi terutama yang bersifat strategi komunikasi bisnis atau periklanan. Meskipun komunikasi dengan menggunakan media cetak bersifat searah dan berlaku selama periode yang singkat, media cetak tetap memiliki kelebihan dan penyebarannya yang luas dan pembaca yang  merupakan masyarakat dari berbagai latar belakang. PT. Alif Persada Nusantara sendiri semenjak tahun 2010 hingga tahun 2012 telah beberapa kali mengiklankan produk Garden Hills Estate di salah satu media cetak terbesar di Kalimantan Timur, Kaltim Post. Salah satu elemen dari bauran komunikasi pemasaran adalah periklanan. PT. Alif Persada Nusantara menggunakan media seperti brosur, baliho, pameran, media cetak dan radio untuk mengiklankan Garden Hills Estate. Brosur dipilih oleh PT. Alif Persada Nusantara karena kemampuannya untuk menampilkan gambar serta pesan singkat yang dapat dengan mudah dipahami pembacanya.  Namun seluruh kegiatan pemasaran yang telah dilakukan tersebut akan menjadi sia-sia saja apabila PT. Alif Persada Nusantara tidak siap menghadapi persaingan dari kompetitor yang juga memasarkan produk-produk sejenis. Dengan stretegi komunikasi bisni yang baik, PT. Alif Persada Nusantara selalu berupaya menumbuhkan kesadaran merk terhadap produk Garden Hills Estate.
Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi, tidak sresmi, dan lain-lain yang memudahkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian karena memilki data yang akurat.
Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah rentan waktu penelitian yang digunakan memerlukan waktu yang lama karena banyak teknik pengumpulan data yang di gunakan sehingga harus di proses terlebih dahulu untuk menghasilkan data yang akurat.
Saran Reviewer
Sebaiknya PT. Alif Persada Nusantara terus berusaha untuk melakukan kegiatan pemasaran seperti mengikuti pameran di mall, iklan di berbagai media massa dan sebagainya. Walaupun kita menyadari bahwa banyak kompetitor yang siap untuk bersaing memperebutkan pasar. Dengan menanamkan merk di benak masyarakat, Perusahaan mampu membawa angin segar bagi penjualan real estate mereka. Komunikasi bisnis yang baik memang seharusnya dilakukan terus menerus dan tidak pantang menyerah.















 

Hello ... Template by Ipietoon Cute Blog Design